Tuesday, March 25, 2025

Menghadapi kenyataan tanpa masa depan

Kemana kaki akan diayunkan,

Sementara malam tak lagi menjadi tempat persinggahan.

Kemana kaki akan diarahkan,

Saat kenyataan bersembunyi pada kegelapan.

Keresahan itu muncul,

Lalu membiarkan malam ditelanjangi oleh kegelapan.

Sungguh mengerikan, 

Menghadapi kenyataan tanpa masa depan.



Friday, October 2, 2020

Ragu

Bagaimana bisa melupakanmu

jika hingga kini,

aku berharap kau merebahkan kepalamu di pundakku.


Kita sering tidak sependirian

akhir-akhir ini,

kau selalu bicara kemanusiaan

sedangkan aku selalu membicarakanmu diam-diam.


Keadan memang membuatku serba ragu

ragu.., apakah aku akan menjamahmu dengan perasaan

atau tidak.


Namun yang pasti hati kecil berkata

"ingin rasanya menghabiskan waktu denganmu

melukis malam dan menghitung bintang." malam ini begitu dingin

namun, terakhir kali kita berada dalam satu lingkaran itu

menyisakan kerinduan

yang aku tak tahu kapan pudarnya.


Mungkinkah, keadaan mempertemukan kita lagi?

sementara waktu merangkak begitu cepat

dan ketakutan masih saja bersemayam dalam diri.

Monday, September 28, 2020

Dalam Perjalanan

 Aku masih dalam perjalanan

dan tak tahu,

akan berlabuh di ujung yang mana.


Bagiku masa depan itu

adalah pertanyaan

yang tak satu orangpun bisa menjawab.


Biarlah

kurawat sendiri

duka lara ini,

Hingga Menjadi

simpul-simpul cerita 

di akhir tahun nanti.

Wednesday, July 8, 2020

Biarkan Aku Sendiri


akan kurawat sendiri luka ini
sebab, waktu bukanlah ibu
yang membopongku untuk maju.

biarlah aku sunyi
dan merasakan duka cita ini sendiri
sebab, waktu adalah roda yang tak pernah berhenti

biarkan aku pergi sendiri
tahun ini
mengikuti ayunan kaki
dan merangkum cerita tentang sepi.

biarkan aku menepi malam ini
sebab, malam merupakan kegelapan
yang menghadirkan keheningan
dan mengingatkaku pada kerinduan
tentang cita-cita yang hilang di perjalanan.

biarkan aku sendiri.

By: wfi

Friday, July 3, 2020

Siti II


Malam ini langit begitu gelap
Perlahan jam menuju angka dua belas kosong-kosong
Sementara kata kata mulai berceceran di gang gang sempit.

Aku berfikir malam ini kita terlalu jauh bicara kemerdekaan dan kebebasan
Sebab kemerdekaan bagiku adalah "nasi yang di makan jadi tai."
Tapi aku selalu mengingat senyummu
Yang tak mudah layu
di tengah kemerdekaan yang kehilangan makna ini.

Selamat malam siti
semoga tuhan mempertemukan kita
meski dalam keadaan yang tidak begitu baik.

Tuesday, June 30, 2020

Malam dan Realitas

Langit membentang hening di atasku//bulan purnama istirahat di atas rumahku//perlahan angin masuk membawa terbang anganku//aku bertanya?//kapan burung kebijaksanaan itu menghampiri  dan mengajakku berenang di lautan cahaya.

Perlahan namun pasti bulan purnama meninggalkan atap rumahku//akupun sadar jika akhir-akhir ini pengetahuanku membentur realitas//rasanya begitu sakit//aku merasa terpental dari sungai yang tercemar//sementara kenyataan berkata//yang tercemar itu merupakan perebutan  para burung gagak berkuasa.

Jam menuju angka dua belas//dalam hitungan detik bumi akan mengalami rotasi//namun alam fikiranku masih bersatu dengan langit yang membentang//tiba-tiba suara itu datang lalu berkata "apa guna memiliki segudang ilmu pengetahuan jika tidak mampu menjadi samudra yang menampung semua sungai yang tercemar tanpa ternodai."//aku benar-benar ketakutan//aku memilih mendengkur pada malam meski fikiranku kacau.

By: w-fi

Menghadapi kenyataan tanpa masa depan

Kemana kaki akan diayunkan, Sementara malam tak lagi menjadi tempat persinggahan. Kemana kaki akan diarahkan, Saat kenyataan bersembunyi pad...