Ragu
Bagaimana bisa melupakanmu
jika hingga kini,
aku berharap kau merebahkan kepalamu di pundakku.
Kita sering tidak sependirian
akhir-akhir ini,
kau selalu bicara kemanusiaan
sedangkan aku selalu membicarakanmu diam-diam.
Keadan memang membuatku serba ragu
ragu.., apakah aku akan menjamahmu dengan perasaan
atau tidak.
Namun yang pasti hati kecil berkata
"ingin rasanya menghabiskan waktu denganmu
melukis malam dan menghitung bintang." malam ini begitu dingin
namun, terakhir kali kita berada dalam satu lingkaran itu
menyisakan kerinduan
yang aku tak tahu kapan pudarnya.
Mungkinkah, keadaan mempertemukan kita lagi?
sementara waktu merangkak begitu cepat
dan ketakutan masih saja bersemayam dalam diri.
Comments
Post a Comment