Friday, October 2, 2020

Ragu

Bagaimana bisa melupakanmu

jika hingga kini,

aku berharap kau merebahkan kepalamu di pundakku.


Kita sering tidak sependirian

akhir-akhir ini,

kau selalu bicara kemanusiaan

sedangkan aku selalu membicarakanmu diam-diam.


Keadan memang membuatku serba ragu

ragu.., apakah aku akan menjamahmu dengan perasaan

atau tidak.


Namun yang pasti hati kecil berkata

"ingin rasanya menghabiskan waktu denganmu

melukis malam dan menghitung bintang." malam ini begitu dingin

namun, terakhir kali kita berada dalam satu lingkaran itu

menyisakan kerinduan

yang aku tak tahu kapan pudarnya.


Mungkinkah, keadaan mempertemukan kita lagi?

sementara waktu merangkak begitu cepat

dan ketakutan masih saja bersemayam dalam diri.

No comments:

Post a Comment

Menghadapi kenyataan tanpa masa depan

Kemana kaki akan diayunkan, Sementara malam tak lagi menjadi tempat persinggahan. Kemana kaki akan diarahkan, Saat kenyataan bersembunyi pad...