Posts

Showing posts from June, 2020

Malam dan Realitas

Langit membentang hening di atasku//bulan purnama istirahat di atas rumahku//perlahan angin masuk membawa terbang anganku//aku bertanya?//kapan burung kebijaksanaan itu menghampiri  dan mengajakku berenang di lautan cahaya. Perlahan namun pasti bulan purnama meninggalkan atap rumahku//akupun sadar jika akhir-akhir ini pengetahuanku membentur realitas//rasanya begitu sakit//aku merasa terpental dari sungai yang tercemar//sementara kenyataan berkata//yang tercemar itu merupakan perebutan  para burung gagak berkuasa. Jam menuju angka dua belas//dalam hitungan detik bumi akan mengalami rotasi//namun alam fikiranku masih bersatu dengan langit yang membentang//tiba-tiba suara itu datang lalu berkata "apa guna memiliki segudang ilmu pengetahuan jika tidak mampu menjadi samudra yang menampung semua sungai yang tercemar tanpa ternodai."//aku benar-benar ketakutan//aku memilih mendengkur pada malam meski fikiranku kacau. By: w-fi

Aku Menunggumu

Dalam putaran waktu yang begitu cepat ini, saya ucapkan terima kasih padamu, telah mengizinkan saya untuk mengetuk pintu rumahmu. Selanjutnya saya Ingin sekali berlabuh lalu menenggelamkan hati dan fikiran pada samudra yang biru. Beberapa waktu ini saya membalik-balik mimpi dengan sederhana dan menyaksikan malam redam sendiri di dalam kamar. Setiap saya menoleh ke jendela kamu selalu menjelma diantara nafas dan kegelapan. Pada malam saya sering bercerita, tentang suaramu yang kadang serak. Tentang nama nama yang kamu tulis di beranda. Meski kau masih sibuk dengan mirid dan buku bacaan, saya akan tetap menunggumu di terminal. Di mana semua orang akan datang dan pergi dengan tas ransel-nya. By: w-fi Puisi untuk tunanganku

Kumpulan kata-kata bijak Pramodeya Ananta Toer

Berikut ini merupakan kumpulan kata kata bijak dari seorang penulis hebat yang pernah dilahirkan oleh Ibu pertiwi. Pramoedya Ananta Toer orang menyebut namanya. Namun kali saya hanya merangkum kata kata bijak beliau yang ada dalam kumpulan Roman-nya yang berjudul Bukan Pasar Malam. Bung dan sis mari kita: 1. Sekarang kepalaku membayangkan kuburan, tempat manusia yang terakhir. Tapi kadang-kadang manusia tak mendapat tempat dalam kandungan bumi. Ya, kadang-kadang. Pelaut, prajurit di zaman perang, sering mereka tak mendapat tempat tinggal terakhir. Dalam kepalaku membayangkan, kalau ayah yang tak mendapatkan tempat itu. 2. Akhirnya manusia ini mati juga, mati Sakit. 3. Kadang-kadang manusia ini tak kuasa melawan kenang-kenangannya sendiri. Dan tersenyum aku oleh keinsyafan itu. Ya, kadang-kadang tak sadar manusia terlampau kuat dan menenggelamkan kesadarannya. Aku tersenyum lagi. 4. Kala itu kemiskinan selalu melayang-layang di angkasa dan menyambari kepalaku. 5. Ya, alangk...

Gerimis dan Masa depan

Sejak pagi langit begitu kelam Perlahan gerimis membasahi jalan Aku melihat kapal kapal sandar di tepi pantai Mendengkur pada laut yang tenang. Dibalik keraguan jiwaku meronta! Takut menapaki masa depan, Iya mas depan Dengan gemerlap kerakusan Yang tertempel pada sepatu pantofel kesombongan dan kekuasaan. By: wfi

KuTulis Ini Untukmu

Kita pernah tinggal di lingkungan yang sama meski dalam hitungan waktu yang tidak sama//nama kita terdiri dari abjad  yang sama meski hanya sepenggal//kita pernah melakukan perenungan yang agak lama, untuk memayakinkan satu sama lain. Semua kejadian itu hari ini menjadi kenangan//saya akan selalu mengingat itu//dan akan selalu mengingat itu//kelak kenagan ini akan saya ceritakan padamu//setelah rambut kita sudah tidak hitam lagi//dan saya akan selalu mengetuk pintu tuhan, agar kelak aku mati dalam dekapanmu. Jangan subut saya pendongeng//saya hanya bercerita apa yang sudah mencekam dalam hati dan ingatanku//saya ingin sekali mendengarmu membacakan kisah Kesederhanaan Rosulullah pada anak anak kita kelak. W-fi

Malam dan kerinduan

Malam ini langit begitu indah Angin meraba-raba jendela kamarku. Di jauh nun sana  Aku melihat pintu rumahku Dan bahasa ibu yang sederhana. Jam memasuki angaka dua belas malam Udara mulai dingin Embun sudah membasahi kaca jendela. Sungguh, Tanpa disadari kristal pecah dan membasahi pipi Dan membawaku membelah malam. Aku terdampar di jalan panjang Mengantarkan pada kisah serta kenyataan Yang sarat dengan keangkuhan Dan kebohongan.