Malam dan Realitas
Langit membentang hening di atasku//bulan purnama istirahat di atas rumahku//perlahan angin masuk membawa terbang anganku//aku bertanya?//kapan burung kebijaksanaan itu menghampiri dan mengajakku berenang di lautan cahaya. Perlahan namun pasti bulan purnama meninggalkan atap rumahku//akupun sadar jika akhir-akhir ini pengetahuanku membentur realitas//rasanya begitu sakit//aku merasa terpental dari sungai yang tercemar//sementara kenyataan berkata//yang tercemar itu merupakan perebutan para burung gagak berkuasa. Jam menuju angka dua belas//dalam hitungan detik bumi akan mengalami rotasi//namun alam fikiranku masih bersatu dengan langit yang membentang//tiba-tiba suara itu datang lalu berkata "apa guna memiliki segudang ilmu pengetahuan jika tidak mampu menjadi samudra yang menampung semua sungai yang tercemar tanpa ternodai."//aku benar-benar ketakutan//aku memilih mendengkur pada malam meski fikiranku kacau. By: w-fi