Note 1

Aku sangat senang menjadi pendengar setia ceritamu dalam mencari tuhan. Menarik meskipun cerita seperti itu sempat aku temui dibeberapa buku yang pernah saya baca. Aku sadar jika tak pantas kalau harus memberimu saran sebab aku tak terlalu jumawa dalam memberikan saran.

Bagiku Semua insan layak untuk menceritan pengalamanya masing-masing dan menganggap itu adalah hal yang terbaik. Tapi tak ada pengalaman yang hebat di dunia ini selama itu masih harus menjelekkan dan merendahkan orang lain, apalagi harus merendahkan perempuan dan agama.

Manusia ini sudah terlahir sombong dan penuh dengan pengakuan agar dirinya memiliki kasta yang tinggi di hadapan orang lain. Kalau boleh saya bertanya, adakah suatu yang di lakukan seseorang agar tidak mendapatkan apa apa di dunia ini? Ku kira tidak ada.

Dari seluruh cerita yang kau sampaikan ada beerapa kalimat yang membuat saya sesak. Dan saya tidak bisa mencerikan itu, yang pasti aku harus menahan amarahku termasuk pada diriku yang sempat berharap banyak padamu.

Jangan khawatir aku takkan marah hanya sifat naluriah manusia itu. Aku sadar jika hidup ini penuh dengan hal-hal baru yang tak terduga. Dan kita selaku insan tak boleh menghakimi manusia dari masa lalunya. Perlakukanlah seseorang atas dasar siapa dia sekarang dan bukan siapa dia sebelumnya.

Sampai hari ini aku masih berharap kamu mau menceritakan perjalananmu padaku. Katakanlah dalam mencari tuhan, terkait politik yang mirip kerapan sapi, sastra yang sudah tak memiliki tempat (sastra hanya pelarian), Hakim yang jalanya miring, dan yang terpenting cinta.

Aku harap akhir pekan ini kita mampir di pemakaman nenek kita yang namanya demokrasi dan tuhan (anggaplah tuhan yang di bunuh Nitsche).

By. Wfi

Comments

Popular posts from this blog

perkataan bijak soekarno

GERIMIS DAN MASA DEPAN