Kereta dan Kopi buatamu
Setelah lama tak bersua
akhirnya alam semesta
mempertemukan kita
meski hanya dengan kata.
Aku takut mengunjungimu
sebab malam itu
kereta dengan cepat melaju
dan arahnyapun tak menentu.
Meski begitu aku pastikan
Akan berlabuh di kediamanmu.
Bisakah kau sedukan kopi
malam ini?
aku mulai lelah
dan ingin rasanya menikmati
pekan terakhir ini
bersenda denganmu.
Kopi tak sempat di sedu
tiba-tiba lonceng kereta
pemberangkatan berbunyi
dan mengajakku
untuk pindah ke tempat lain.
Selamat tinggal meriana
dan terima kasih kopinya.
Saya berharap kau tak terlalu sibuk
bicara revolusi dan kemanusiaan
sebab sinterklas tak akan menghadiri pemakaman kita.
Comments
Post a Comment